Ada banyak ungkapan pendidikan yang hidup di antara kita: "Belajar dari Kenyataan","Belajar dari Pengalaman","Belajar dari Peristiwa","Belajar dari Lingkungannya Sendiri"Ilmu Ketemune Kanthi Laku"-kita tahu bahwa kebanyakan kita justru bukan belajar dari lingkungan yang ada, malah belajar dari antah berantah, bukan belajar dari yang senyata-nyatanya ada, hampir kebanyakan mempelajari bayangan, mempelajari fatamorgana yang sangat susah dipahami apalagi dimiliki. Motto belajar seperti itu sudah lama dikenal di negeri kita ini. Namun penerapan prinsip yang sehat dan dahsyat ini dalam sistem persekolahan kita boleh dikata tidak pernah terjadi. Sekolah-sekolah kita mulai dari jenjang terendah sampai jenjang tertinggi masih mengikuti metode "sekolah dengar". sumur : buku # SekolahBiasaSaja
Masuk ke dalam ruangan yang tak bertepi, masih beratap dan tak jelas lantainya. Masih terbatas, berborder dengan ilmu pengetahuan, rasa, pemikiran, dan segala batas ketidakmampuan. Dalam ruangan/space yang seminyata dan semimaya, kucurahkan isi pemikiran yang terfilter oleh hati/perasaan. Mengindahkan logika dan realita, merayu alam mengharap kepuasan, terkalahkan oleh nafsu, terbelenggu dalam kebingungan, semuanya tersimpan dalam angan.