Skip to main content

Keuntungan Menarik Napas Dalam-Dalam

Menarik napas dalam-dalam adalah hal penting bagi kesehatan fisik maupun emosi. Tetapi, karena bernapas cenderung dianggap sebuah refleks menyebabkan aktivitas menghirup napas secara dalam sering dilupakan.


Mulai sekarang, luangkan waktu sejenak untuk menarik napas dalam-dalam hingga Anda merasa ada udara melewati hidung melalui perut hingga keluar lewat mulut. Ketahui manfaat lainnya dari menarik napas dalam-dalam, seperti dikutip dari Reader Digest.

Meredam stres

Bernapas secara dalam membantu mengurangi stres ketika Anda sedang merasa tertekan. Lewat cara ini tubuh akan mengirimkan sinyal untuk memperlambat reaksi di otak, sehingga ada perubahan hormonal dan faktor-faktor fisiologis lain. Efeknya adalah memperlambat denyut jantung serta menurunkan tekanan darah yang tinggi saat stres.

Menurunkan tekanan darah

Bernapas secara dalam merangsang munculnya oksida nitrat alami yang berfungsi membuat seseorang lebih tenang. Zat tersebut akan memasuki paru-paru bahkan pusat otak, sehingga tekanan darah yang dalam keadaan tinggi bisa menurun.

Memperlambat denyut jantung

Saat kondisi emosi meninggi dan detak jantung terasa cepat, tariklah napas dalam-dalam. Cara ini bisa sangat efektif menurunkan detak jantung saat kondisi Anda sedang stres. "Ambil napas dalam-dalam dengan benar, lakukanlah sebanyak tiga kali. Detak jantuk dan tekanan darah pun akan menurun," kata Dr. Abramson.

Menurunkan amarah

Ambil napas secara dalam ketika Anda mulai merasa emosi sedang meninggi. "Saat marah, tubuh akan merasa tertekan, dengan bernapas secara dalam bisa menurunkan emosi dan tekanan yang muncul," kata Robert Nicholson, Ph.D., asisten profesor dari Saint Louis University.

Mencegah makan berlebihan

Stres adalah salah satu pemicu utama nafsu makan. Agar tidak makan berlebihan ketika stres, Anda bisa mengatasinya dengan latihan pernapasan. Ketika nafsu makan muncul saat stres, ambil napas secara perlahan dan singkirkan makanan dari pikiran dan fokuslah untuk relaksasi.

sumber

Comments

Popular posts from this blog

Ibu-Ibu Kebelet Pipis

di dalam sbuah bus pariwisata yg semuanya adalah wanita hanya ada satu pria yaitu sopir bus tersebut,di sela-sela perjalanan seorang ibu-ibu tidak tahan ingin buang air kecil,si ibu berkata kepada sopir bus “pak sopir tolong berhenti sebentar saya mau buang air kecil” tapi sopir menjawap “sudahlah ini malam di sini juga rawan tahan saja dulu,kalaw memang tidak tahan di jendela saja sana gak ada yang lihat juga” batin si ibu benar juga lalu ibu membuka jendela dan pipis ternyata ibu mengencingi pereman yang sedang mengendarai motor si ibu ketakutan dan langsung duduk kembali pura-pura tidak tahu, Pereman langsung saja mengejar bus dan menghadangnya pereman itu langsung saja masuk ke dalam bus dan berkata “siapa yang berani-beraninya meludahi saya” sopir bus menjawap “apa anda mengenali orang yang meludahi anda tadi” pereman menjawap “ya saya mengenalinya dia laki-laki mempunyai kumis dan jenggot yang tebal di mana orang tersebut” si sopir menjawap “di sini tidak ada laki_laki selain sa...

Ahad, The Day Before

Penting? Apakah yang dianggap penting? Semuanya bergemuruh,,,,,,,,, meniti jalan memenuhi titik demi titik. Kulihat semua itu, bukan kudengar.........  Bingung semakin aku dibuatnya. Dimensi ini dibuat sendiri oleh mereka,olehku.........

Diawali Pengkhianatan

Muncul diawali dengan pengkhianatan, tenang saja Tuhan maha pemaaf. takdir diciptakannya dunia, banyak teori. Master berkata diawali dari big bang, lahirlah intoxicator. Darwin menyimpulkan sesuatu yang menggemparkan. Tapi kitab Tuhan berkata lain. Semua hanya tentang ideologi. Tapi bagiku tak penting apa yang disebut dengan ideologi, yang kumau hanyalah perdamaian. Dewasa mengajarku jangan berbuat sesuatu yang buruk, karena itu dosa. Tapi dewasa berkata demikian dalam dosa. Mengajarkan kebaikan dengan keburukan. Dewasa memarahiku dengan nafsu yang menggebu-gebu, aku berkata apa yang menurutku benar sesuai dengan apa yang ia ajarkan. Dia tak bisa menerima dan meluapkan seluruh emosinya, cairan mulutnya pun keluar. Penghinaan bagiku ketika dewasa lain datang mencoba menenangkanku, ia berkata: "jangan dijawab, jangan dilawan kalo dia sedang marah". Nuraniku tak dapat menerimanya, dia punya pengalaman yang lebih, hidup di dunia lebih lama dariku. Kenapa aku yang harus...